Kepikiran (terus?)

Sebagai intro, aku harap dia suka tulisanku yang ini. Bener banget, tulisanku ada kalo aku galau aja.

Aku lagi kepikiran sama dampak pikiranku selama ini. Yaa, bukan semua part, cuma yang part mikirin dia aja.

Sebenernya nggabisa dibilang cuma mikirin. Ini lebih dari mikirin, aku khawatir. Waktu dia dijalan aku berharap dia aman, waktu dia istirahat aku harap dia sehat, pokoknya yang bagus-bagus buat dia.

Tapi, terus apa?

Walaupun udah dibilang lebih dari mikirin pun, terus apa? Nggaada dampak baik yang dia terima. Malah, sekali dua kali aku munculin probabilitas dampak buruk di hidup dia.

Kalian tau nggak semua orang bisa melalui jalan baru tanpa guide, tapi aku berharap dia gitu. Pasti kalian mikir ini perumpamaan, kalian salah, ini diksi serius.

Tapi itu bukan apa-apa. Maksudku, perjalanan beberapa jam nggaada bandingan sama masa depan. Dan, kerennya... Aku yang berharap dia bisa enjoy karir dia, aku yang merasa support karir dia, malah jadi ancaman terbesarnya.
Aku tau, dan... Terus apa? Aku nggak mau pergi juga.

Bingung, mau kasih part ini judul apa. Isinya cuma tentang keras kepalaku sebagai wanita.

Komentar