Aku sudahi, kamu mulai lagi

Sore ini alam masih memihakku. Kami dipertemukan di arena yang sudah kami perkirakan. Arah jam 2, kata hatiku, otakku jengah, tapi tetap menoleh juga. Ya, tertebak, dia disana.

Otakku bilang apa, tidak usah mencari-cari raut wajahnya. Dia sudah bahagia, bahkan lebih daripada sebelumnya. 

Segores senyum di bibirnya, segores luka di hatiku juga.

Bukannya tak ikhlas, aku senang dia senang. Tapi menyadari bukan pesanku yang membuatnya bergetar, aku gentar.

Aku menyudahinya, semuanya, kita, kenangan, dan dia. Jelas saja dia merdeka, lalu bebas memulai hidup barunya, dengan lainnya?

Aku tidak mau berburuk sangka lagi, kali ini bukan cuma demi dia, tapi demi hatiku juga.

Komentar