Awal Baru untuk Akhir yang Dapat Dipastikan

Setiap hari adalah hari baru dengan orang-orang yang kebanyakan sama. Seperti kita berdua, saling berada dalam masing-masing hari-hari tanpa sungkan walau pernah gagal bersama. Seolah kita lupa kenapa kata 'mantan' diciptakan, kita berbuat seadanya tanpa menumbuhkan batasan.

Hati kita memang sudah berbeda, tapi sifatnya tetaplah dia. Semanis madu saat dipisahkan, sepahit kamu saat disatukan. Iya, kamu bukan jamu. Kamu adalah pembunuh syaraf, sel, dan segala yang berkaitan secara perlahan. Tapi syukurlah hatiku punya penangkal termodernkan, yang bisa menghidupkan kematian dengan kelebihan kekuatan.

Seperti biasa hati kita merengek dibersamakan, dan ego kita menolak untuk melupakan. Gejolak amuk dalam otak kita semacam dengan kisah Romeo dan Juliet, dimana ego sebagai orang tua. Tapi belajar dari Romeo dan Juliet, orang tua tak mau anak mati. Ya sudah, hati menang.

Dengan bodoh kita mengulang semuanya dari awal. Kita tertawa, mengejek, bergelora di jalan yang sama. Tentu saja dengan tujuan yang sama. Pengakhiran.

Untuk yang kedua kelihatannya kita tidak begitu menyesal, malah lebih banyak memaklumkan. Tapi yang dilihat hanyalah yang bisa dilihat. Mungkin akan aku ceritakan di entri berikutnya tentang yang tak terlihat.

Komentar